Bolehkah Non Muslim Menjadi Presiden Indonesia?

Bolehkah Non Muslim Menjadi Presiden Indonesia?


Fhoto (Ilustrasi)  rembolbem.wordpress 


Diminggu terakhir liburan Natal dan tahun baru di Russia saya tiba-tiba menemukan sebuah artikel tentang bolehkah non muslim menjadi Presiden?. Saya agak gergetan melihat dan membaca tulisan ini. Maka untuk itu saya mencoba memberikan sedikit pendapat tentang ini.

            Sejarah Indonesia mencatat belum pernah ada presiden Indonesia dari agama lain selain Islam, mulai dari Seokarno, Soeharto, Habibie , Gus dur, Megawati,  dan terakhir SBY. Semua mereka adalah beragama Islam. Dan kita tidak akan pernah tahu pada masa akan datang  hal ini akan terus berlanjut atau tidak. didalam pandangan umat islam sendiri tentunya pada umumnya  memilih pemimpin yang beragama islam, ada factor yang mengharuskan umat Islam untuk memilih “pemimpin” yang di anjurkan didalam Al’qur’an silahkan lihat  Surat Ali Imran : 28, An-Nisa : 138-139, An-Nisa : 144 dan Al-Maidah : 57.

            “Eh Indonesia bukan Negara Islam lho Indonesia ini Negara Demokrasi, kita harus berlaku adil, semua orang berhak untuk memilih siapapun Presiden nya baik itu dari Kristen Katolik,Protestan, Budha, dan Hindu.” Saya setuju dengan pendapat tersebut, bahkan jika kita mengacu kepada UUD 1945  syarat menjadi presiden tidak mencantumkan agama, Namun ada tapinya, pada hakekatnya atau pada umumnya tentu mayoritas rakyat Indonesia yang muslim ini memilih pemimpin sesuai dengan kesamaan agamanya. Hal ini tidak terjadi hanya di Indonesia saja, di Amerika yang merupakan  kiblat demokrasi Dunia, butuh waktu ratusan tahun untuk orang katolik bisa jadi presiden ,kita sama-sama mengetahui bahwa di Amerika mayoritas menganut agama Kristen Protestan, John F, Kennedy yang merupakan orang katolik adalah orang pertama yang menjadi presiden Amerika. Amerika juga butuh waktu 200 tahun lebih untuk orang kulit hitam Barrack Obama untuk menjadi Presiden Di Amerika.

            Jadi kita tidak bisa bicara bahwa kita ini tidak demokratis, karena minoritas tidak bisa menjadi Presiden, Di Indonesia kita tidak usah membicarakan agama terlebih dahulu, karena orang di luar Jawa saja susah untuk menjadi Presiden dibandingkan dengan saudara kita yang ada di jawa.
            Kita harus kembali kepada hakikat demokrasi sebenarnya yakni berdasarkan suara terbanyak terlepas dari semua Pro-Kontra Demokrasi Itu Sendiri.

            Bagaimana Pendapat Sahabat Semua?

Salam Dari Russia..



Emaridial Ulza

4 Komentar

  1. “HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JANGANLAH KAMU MENGAMBIL ORANG-ORANG YAHUDI DAN NASRANI MENJADI PEMIMPIN-PEMIMPIN (MU); SEBAHAGIAN MEREKA ADALAH PEMIMPIN BAGI SEBAHAGIAN YANG LAIN. BARANG SIAPA DI ANTARA KAMU MENGAMBIL MEREKA MENJADI PEMIMPIN, MAKA SESUNGGUHNYA ORANG ITU TERMASUK GOLONGAN MEREKA. SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG-ORANG YANG DZALIM.” (QS. AL-MAIDAH: 51)

    “KABARKANLAH KEPADA ORANG-ORANG MUNAFIK BAHWA MEREKA AKAN MENDAPAT SIKSAAN YANG PEDIH. (YAITU) ORANG-ORANG YANG MENJADIKAN ORANG-ORANG KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN DENGAN MENINGGALKAN ORANG-ORANG MUKMIN. APAKAH MEREKA MENCARI KEKUATAN DI SISI ORANG KAFIR ITU? KETAHUILAH BAHWA SEMUA KEKUATAN ITU MILIK ALLAH.” (QS.AN-NISA’ : 138-139)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dasar bodoh, setiap orang memiliki hak.. coba kalo ada 2 kandidat calon presidan, 1 orang islam yang bodoh dan 1 lagi orang beragama lain yang bertanggung jawab, cerdas.. pasti pilih yg non islam lahh.
      Pantesan indonesia gl maju :v

      Hapus
  2. bener .. ngapain mikir agama minoritas jadi presiden .. presiden dari luar jawa aja sulit,,,,

    BalasHapus
  3. mantab dah ponakan pak puntik ne, hahaha
    no comen to artikel ne nakan
    manen lah yoh ni msalah keyakinan

    BalasHapus

Brand creation, trend analysis & style consulting

Memiliki ketertarikan penelitian pada Operations Management, Integrated Marketing Communications, Strategic Management, Philanthropy, Social Entrepreneurship and Neuromarketing