Pilih mana? Ayam Atau Elang

Pilih mana? Ayam Atau Elang

ayam dan elang (sumber Fhoto : http://story4motivation.blogspot.ru/)


             saya ingin membagikan suatu cerita yang sangat menarik dari buku Wren (Wren’s  World) diceritakan  persahabatan kedua makhluk ini. Dan coba renungkan siapakah anda, saya, ayam atau elang, dan tanyakan siapa yang anda (saya) “pelihara” atau siapa yang jadi rekan-rekan kerja anda (saya), ayam atau elang. Sekali lagi jangan tersinggung, ini hanya metafora.

                Diceritakan kedua sahabat itu pergi beriringan (meski elang bisa menerkam si ayam, tetapi keduanya bersahabat). Setiap kali elang terbang, si ayam lari pontang-panting, terbang-terbang sedikit. Tetapi elang suatu ketika berhasil mengajak terbang tinggi dan si ayam buru-buru minta turun karena perutnya mual. Dan matanya dipenuhi rasa takut. Mereka lalu berhenti di sebuah kandang sapi bertemu dengan hewan tambun yang biasa diberi makan enak.

              Mereka terkejut ternyata paman sapi baik hati dan mau berbagi jagung-jagung yang dimakannya. Mengapa begitu? “Di sini makanan berlimpah, mudah didapat, tuan kami baik hati, setiap hari kami diberi makan,” jawab paman sapi. Ayam betina memutuskan tinggal di sana dan meninggalkan sahabatnya. Ia berpikir enak tinggal di lumbung jagung, makan diberi. “Capek cari makan sendiri “.ujaranya


                Elang terkejut. Baginya aneh ada makhluk yang bisa makan tanpa melakukan apa-apa. Diberi rumah dan makan cuma-cuma. Persahabatan mereka berakhir. Elang memilih terbang bebas, ayam memilih tinggal di kandang sapi, makan sepuas hati. Ia tak pernah beberja keras. Sampai suatu pagi ia mendengar ibu petani mengatakan ingin makan ayam goreng. Si ayam gelisah. Ia memutuskan kabur secepatnya. Ingin kembali terbang, tetapi badannya telah kegemukan. Sayap-sayapnya tak mampu membawanya terbang jauh. Ia hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Dan esoknya, hidup si ayam berakhir  dimeja makan, menjadi santapan petani pemberi makan tersebut.

            Hikmah:

            Cerita ini sangat menyentuh bagi saya, dan bisa kita simpulkan sebagai diri kita pribadi. Manusia dihadapkan pada dua pilihan, menjadi seperti elang ,yang tangguh ,  pekerja keras, merantau mencari kehidupan baru yang lebih baik, selalu senang dengan tantangan dan tidak suka terbang rendah, keinginannya sangat tinggi, ingin terbang tinggi dan mendapatkan hal baru.dengan sikap manusia yang seperti elang inilah biasanya masuk kategori orang yang akan mendapatkan kesuksesan sesungguhnya, elang yang terbiasa dengan hal baru dan  tidak senang berada pada zona nyaman, karena ia tahu suatu saat zona ini cepat atau lambat akan membuat ia terabaikan, Kemudian karakter ayam yang selalu ingin berada di zona nyaman dan tidak ingin ambil pusing, selalu ingin disuapin untuk makan,dan menerima jarang sekali memberi, yang pada akhirnya membuat ia akan hilang ditelan bumi tidak ada yang mengacuhkan.



Russia, 09-01-2014



Emaridial Ulza











0 Komentar

Brand creation, trend analysis & style consulting

Memiliki ketertarikan penelitian pada Operations Management, Integrated Marketing Communications, Strategic Management, Philanthropy, Social Entrepreneurship and Neuromarketing