peran kita (pemuda) dalam menjaga ibu pertiwi



Sumber: www. google.co.id
Salam sahabat semua..

Sudah lama saya tidak menulis ya.. bahkan jika dihitung di tahun 2015 ini adalah tulisan kedua saya.hehe. ya memang itulah masalah tulis-menulis ini, sebagai penulis amatiran saya masih menunggu waktu yang tepat, damai, dan tentram didalam hati saya sehingga tulisan yang saya buat nantinya tidak  terlalu buruk.heh

Sahabat semua.. besok adalah hari kemerdekaan bangsa kita yang tercinta, ibu pertiwi kita sudah memasuki usia yang cukup tua yakin ( 70 ) Tahun . Tentu dengan usia seperti ini ibu pertiwi kita butuh dekapan dari kita sebagai anak dan cucunya. Ibu pertiwi kita tidak mampu berdiri sendiri dengan usia seperti ini..   mari kawan.. kita bahas peran kita (pemuda) dalam menjaga ibu pertiwi…

Bismillah….
Ibu pertiwi sebelum bernama Indonesia dijuluki sebagai Negara Hindia-Belanda. Kemudian dijuluki sebagai Nusantara. hal ini dipakai sebagai istilah untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatera sampai Papua, yang sekarang sebagian besar merupakan wilayah negara Indonesia. Kata ini tercatat pertama kali dalam literatur berbahasa Jawa Pertengahan (abad ke-12 hingga ke-16) untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit. Dan akhirnya pada tahun 1850 George Samuel Windsor Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau").  Baru disempurnakan oleh James Richardson Logan  dengan nama Indonesia. Dan sampai di pepulerkan oleh pribumi tuan guru kita Ki Hajar Dewantara. Sampai saat ini Indonesia adalah nama resmi dari Ibu pertiwi kita selain dari Nusantara.

Negara dengan penghuni lebih dari 250 juta orang ini masih terkotang-katung dan tak pantas menghadapi kondisi seperti ini dengan bonus yang diberikah oleh tuhan kepada kita.  Sumber daya alam Indonesia jika kita tulis disini tidak akan ada habisnya, Negara Indonesia terlalu  kaya, dan saking kayanya ia di juluki sebagai Negara penuh kutukan, karena sumber daya alam yang dimiliki tidak bisa di manfaatkan dengan baik.  Kutukan sumber daya, atau paradoks keberlimpahan, mengacu pada paradox bahwa negara dan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama sumber daya non-terbarukan seperti mineral dan bahan bakar ,cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan wujud pembangunan yang lebih buruk ketimbang negara-negara yang sumber daya alamnya langka. Fenomena ini diduga memiliki beberapa alasan, salah satunya penurunan tingkat persaingan di sektor-sektor ekonomi lain (akibat apresiasi nilai tukar asli)setelah pendapatan SDA mulai memengaruhi ekonomi), pendapatan SDA akibat menghadapi perubahan pasar komoditas global, salah pengelolaan SDA oleh pemerintah, atau institusi yang lemah, tidak efektif, tidak stabil, atau korup (kemungkinan karena sifat arus pendapatan aktual atau terantisipasi dari aktivitas ekstraktif yang mudah sekali dialihkan).

Kutukan sumber daya ini hanya bisa di cabut/di lepas  dengan Sumber daya  manusianya,  dan sumber daya manusianya ya kita-kita ini, pemuda sebagai tombak kemajuan Indonesia.
saya sudah pernah menuliskan sebelumnya bahwa peran pemuda itu sangat lah penting dari kemajuan bangsa,  tanpa peran pemuda kemajuan tidak akan pernah terjadi, sejarah membuktikan itu.  Jika kita berbicara sejarah di Indonesia siapa yang tidak kenal dengan pergerakan Budi utomo, Soekarno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dll, mereka adalah  pemuda penggerak  pembebasan Indonesia dari tangan penjajah, tanpa gerakan mereka entah apa jadinya Indonesia saat ini. Atau mari kita mundur lagi kebelakang,  kita beralih ke Negara Jepang, dulu, mereka bukanlah apa-apa, Jepang adalah Negara dengan penuh rasa takut, penuh kemiskinan, pemerkosaan, tak berpendidikan,dll. Mereka berubah total setelah adanya gerakan restorasi Meiji, yang salah satu nya adalah gerakan pemuda, gerakan mengirimkan pemuda mereka belajar ke luar dari Jepang, dan setelah itu pulang membangun Negara, saat ini, silahkan dilihat hasil dari restorasi Meiji Jepang, tanpa sumber daya Alam , mereka menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi yang berkembang pesat. Dan masih banyak contoh lain pergerakan pemuda dalam mengubah Negara mereka masing-masing.

Apa yang salah dengan Pemuda Indonesia 

Dari dulu di Indonesia pemuda selalu mengambil bagian dari perubahan, tapi apa yang kita dapatkan dari perubahan tersebut? Sudah kah kita merasakan perubahan? Atau perubahan itu hanya berputar di sekeliling saja?.
Pada tahun 1998 gerakan pemuda menumbangkan orde baru disambut riuh oleh seluruh rakyat Indonesia,  ada 6 tuntutan pemuda ketika itu :
·  Adili Soeharto dan kroni-kroninya,
·  Laksanakan amandemen UUD 1945
·  Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,
·  Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
·  Tegakkan supremasi hukum,  dan
·  Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN.
 4 dari tuntutan pemuda 1998 sudah terlaksana,  darinya masih mempunyai jalan panjang.   tuntutan pemuda  tegakan supremasi hukum dan pemerintah yang bersih dari KKN tidak akan tercapai jika pemuda Indonesia masih bersikap mementingkan diri sendiri dan tak ambil pusing. Ini berat menurut saya, kita sudah ketinggalan jauh kawan,, kita dulu itu jauh diatas Malaysia, tapi sekarang kita dibawah mereka. Atau jika kita bandingkan dengan Negara kecil singapura jauh sekali. Perubahan mendasar dari Malaysia, jelas dengan menata pemuda nya, mereka tahu betul fondasi hidup mati Negara mereka ada ditangan pemudanya bukan di tangan orang tua.

Jika kita melihat data dari BPS tahun 2014 Indonesia adalah Negara dengan penduduk muda terbesar di dunia dengan 165 juta anak-anak dibawah 30 tahun dimana hanya 8 % yang berusia 60 tahun. Angka ini bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya 150 juta saja. Maka dari itulah para manusia-manusia bejat yang tidak ingin Indonesia maju mengusahakan biar bagaimanapun caranya Pemuda Indonesia ini tidak berkembang, dan selalu ditanamkan rasa pesimisme di hati mereka, ini lah penyebab utama atas salah Pemuda Indonesia saat ini. Rasa pesimisme pemuda Indonesia masuk dari peringkat terendah di dunia, walaupun saat ini mulai meningkat namun kita masih kalah jauh dibandingkan dengan Negara tetangga kita. Jika kita terus seperti ini bagaimana bisa kita akan melindungi ibu pertiwi?.


Ayo…. BERGERAK. AYO Bantu..

Pemuda Indonesia adalah harapan besar dari Ibu pertiwi ini, tanpa  pemuda  tidak akan ada gerakan-gerakan baru yang muncul dalam membangun dan menggerakan Indonesia,  menjadi pemuda Indonesia bukanlah dengan selalu menyalahkan pemerintah, mengkritik tanpa memberikan solusi, bantu,, ayo bergerak, jangan terbuai akan sumber daya alam kita yang melimpah,  sumber daya alam itu jika tak di kelola dengan baik akan habis dengan sendirinya, kuncinya ya ada pada kamu,,, ya kamu….. siapa lagi kalau bukan kamu???

Ayo bergerak.. ayo bantu..   ayo mari kita wujudkan cita-cita ibu pertiwi, apakah kita tidak mempunyai rasa iri dengan Negara kecil Singapura, iri dengan saudara kandung kita Malaysia? Atau malu dengan sepupu kita Brunei?.  Ketinggalan masih bisa kita kejar, selama kita mempunyai rasa semangat dan cinta kepada ibu pertiwi,

Saya, kamu, kita  tahu bahwa saat ini orang-orang menjuluki Negara kita penuh dengan korupsi, Negara minta-minta untuk berinvestasi di Indonesia, Negara kaya tapi miskin, entah apapun yang dikatakan orang yakinkan diri kita, cinta kepada Ibu pertiwi tidak akan pernah pudar.

Saya , kamu, kita, tumbuh besar di pangkuan ibu pertiwi, kita dibesarkan dengan pelukkan hangatnya, tak pernah ia mengeluh, tak pernah ia mengatakan tidak, tidak pernah ia menuntut membalas, yang saya ingat pesannya adalah “ Jaga diriku, jangan rusak diriku”
  
Dirgahayu Ibu pertiwi ku ke- 70,


Salam..



Russia 16 Agustus 2015


0 Komentar

Brand creation, trend analysis & style consulting

Memiliki ketertarikan penelitian pada Operations Management, Integrated Marketing Communications, Strategic Management, Philanthropy, Social Entrepreneurship and Neuromarketing