Belajarlah
Jauh dari Kampung Halaman Mu (Merantau )
“Pilihlah
Russia”
Tulisan Ini juga dimuat di Buletin PERMIRA (Persatuan Pelajar Indonesia-Russia) Edisi Februari
link Download Buletin Mahasiswa Indonesia di Russia bisa disini
saya sarankan untuk download karena banyak artikel penting disana yang bisa kita baca sebagai pertimbangan untuk kuliah ke Russia
Tulisan Ini juga dimuat di Buletin PERMIRA (Persatuan Pelajar Indonesia-Russia) Edisi Februari
link Download Buletin Mahasiswa Indonesia di Russia bisa disini
saya sarankan untuk download karena banyak artikel penting disana yang bisa kita baca sebagai pertimbangan untuk kuliah ke Russia
Nasehat ini disampaikan oleh salah seorang Mufti Mekkah (ulama yang memiliki wewenang untuk
menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat) yang bernama Imam Syafi’i. Laki-laki muda ini berhasil menjadi Mufti pada saat
beliau berumur 15 tahun karena kecerdasanya yang luar biasa, sampai saat ini
belum ada yang berhasil menjadi Mufti Mekkah dalam umur 15 tahun . Di dalam
nasehat Imam syafi’I yang terkenal
dengan merantau ini salah satunya ia berpesan bahwa keuntungan Merantau adalah akan
mendapatkan Ilmu pengetahuan, keluarga baru, Sahabat baru, jika disertai Merantau dengan tujuan untuk belajar, maka
akan mendapatkan semua apa yang kita Inginkan, pengalaman, mengagungkan jiwa,
menghilangkan kesedihan dan mengangkat derajat.
Dalam Nasehat yang ia sampaikan terlihat jelas bagaimana
keunggulan para perantau khususnya merantau demi menuntut ilmu, ada nilai lebih
yang akan didapatkan dibandingkan kita
belajar di kampung halaman (Negara) sendiri. Secara spesifik Hal ini juga
disampaikan oleh mantan Presiden RI -3 Prof.
Habibie di Congres Of Indonesian Diaspora di Los Angeles 6-8
Juli 2012. Salah satu pesan tertulis beliau menyampaikan bahwa inti dari
keunggulan anak-anak Indonesia jika merantau (belajar ke luar negeri) akan ikut
berperan merencanakan dan mewujudkan
masa depan Indonesia yang lebih baik kedepan. Poin-poin keunggulan tersebut diantaranya:
·
Pertama,
bekal
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperoleh para diaspora Indonesia
selama belajar dan berkarya di luar negeri, dengan berbagai latar belakang dan
keahlian, kepakaran yang amat beragam, maka akan sangat berguna untuk membangun
Negara kedepan
·
Kedua,
dengan
posisi para pelajar jauh dari tanah air, akan ada sebuah harapan para pelajar
ini berpikir secara jernih untuk melihat permasalahan yang dihadapi bangsa
Indonesia saat ini dan tantangan serta perluang yang harus diraih dimasa depan.
Para pelajar akan terbebas dari hiruk pikuk situasi ditanah air yang sering
tidak produktif, para pelajar juga akan terbebas dari polusi pemikiran, gagasan
dan bahkan interes politik sesaat.
·
Ketiga,
dengan
pembelajaran langsung di Negara tempat para pelajar menuntut ilmu , pelajar akan dapat belajar
bagaimana Negara atau bangsa yang telah maju tersebut dapat memecahkan
permasalahan masing-masing dan bagaimana pelajar meningkatkan produktifitas
daya saing serta kemandirian mereka untuk menjadi Negara maju dan diperhitungkan.
Dari
pesan tertulis yang disampaikan oleh Prof.
Habibie terlihat jelas keunggulan
untuk merantau (belajar) jauh dari Negara Indonesia dibandingkan jika
kita belajar di Negara sendiri. Hal ini tentunya tidak mengecilkan semangat
teman-teman sendiri yang menuntut ilmu didalam negeri, mereka juga bisa ikut
berperan membangun Negara, namun hanya saja ada sesuatu keunggulan bagi para pelajar yang menuntut ilmu ke luar negeri
yang “tidak akan bisa didapatkan” buat para pelajar yang menuntut ilmu didalam
negeri. Salah satunya pelajar yang menuntut ilmu didalam negeri tidak akan
merasakan bagaimana berinteraksi dengan orang-orang yang berasal bukan dari
Negara kita sendiri terlebih itu nantinya mereka menggunakan bahasa Inggris bahkan bahasa suatu Negara tujuan belajar
seperti Russia ini. Dan kemudian
bagaimana pelajar yang menuntut ilmu ke luar negeri setidaknya terbiasa
untuk survive jauh dari keluarga ,teman, rumah, dll. disanalah sebuah karakter akan terbentuk dan membuat mereka siap jika pulang ke
Indonesia.
Perusahaan-perusahaan
swasta atau Negara pun menyadari hal tersebut, lulusan luar negeri biasanya
mempunyai nilai plus dimata mereka. Perusahaan terkadang tidak terlalu “peduli”
di mana mereka belajar, entah itu di universitas ternama atau tidak, yang pasti
mereka yakin mahasiswa tamatan luar negeri setidaknya mempunyai sikap displin,
mandiri, pekerja keras, dll. Tentu hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia,
ini pun berlaku untuk Negara-negara berkembang atau Negara maju yang ada di
Dunia ini walaupun tidak se-ekstem
Indonesia.
Saat
ini minat para pelajar Indonesia untuk kuliah keluar negeri terus meningkat,
baik itu melalu beasiswa ataupun menggunakan uang pribadi. Berdasarkan laporan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2013 setidaknya tahun
2013 ini mereka mengirimkan 10000
mahasiswa Untuk kuliah ke luar negeri, dibandingkan dengan tahun 2012 hanya 6000.
Data tersebut merupakan yang terdaftar melalui beasiswa Kemendikbud, belum termasuk yang bayar menggunakan uang pribadi, beasiswa
Kampus ,free tuition, dll. Dengan
adanya minat seperti inilah tentu kita berharap cita-cita Indonesia yang
tertera didalam UUD 1945 akan terwujud.
Kita tidak boleh meremehkan peran penting dari suatu pelajar/pemuda yang
menuntut ilmu keluar negeri, sebab, jauh
sebelumnya hal ini sudah dilakukan oleh bangsa Jepang pada tahun 1866 sampai
1869 yang sangat dikenal dengan nama Restorasi
Meiji, Waktu itu Jepang adalah sebuah Negara yang sangat “kuno” miskin,
banyak perkosaan, dll .mereka pada saat itu menerapkan politik isolasi terhadap dunia luar, yang
artinya Jepang menyatakan menutup
diri bagi orang asing, agama asing dan pengaruh asing. Orang-orang jepang
dilarang berpergian ke luar negeri. Orang-orang yang berasal dari luar Jepang
diusir. Hingga pada akhirnya Restorasi Meiji berhasilkan dilakukan dan dipimpin oleh Tenno (kaisar Meiji). Yang pada masa
Tenno ini Salah satu Restorasi Meiji
yang dilakukan adalah Pendidikan.
Pada tahun 1871 dibentuk departemen pengajaran. Dalam
beberapa tahun saja Jepang telah berhasil mengubah system pengajaran baru
menurut system Eropa Barat. Dalam system baru ini tiap anak yang berumur 6 tahun
sudah dikenakan kewajiban belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk. Untuk
tiap 600 penduduk diadakan 1 sekolah rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah
pendidikan, tiap daerah diberi 32 buah sekolah menengah dan 1 buah perguruan
tinggi.
Hal yang terpenting adalah pengiriman
pelajar-pelajar keluar negeri untuk menyempurnakan ilmu pengetahuannya tentang
Barat. Mereka ditugaskan untuk mempelajari ilmu teknik, kedokteran, ekonomi dan lain-lain. Setelah
kembali mereka ditugaskan untuk ikut aktif dalam pembangunan dan modernisasi
Negara. berkat
kepemimpinan Tenno dalam
memproklamasikan diri didalam bidang pendidikan Jepang berhasil merubah
negaranya menjadi salah satu Negara maju di dunia dalam kurung waktu kurang
dari 50 tahun.
Indonesia
juga sempat melakukan hal yang sama pada era Presiden Soekarno yakni tahun 1960 ,
pada waktu itu Presiden Soekarno mengirimkan ribuan pelajar Indonesia untuk
menuntut ilmu keluar negeri terutama Russia, namun terhenti sejak era
kepemimpinan Soeharto.
Pilihlah
Russia
Pasti
banyak yang bertanya kenapa Russia harus diperhitungkan menjadi tujuan belajar.
saya mempunyai alasan tersendiri kenapa
Russia wajib diperhitungkan. Russia
memang tidak sepopuler Amerika , Jerman, Australia, dan Prancis, bagi
pelajar Indonesia. Ini terlihat berdasarkan data dari pendidikan global UNESCO
2011 Australia menempati peringkat pertama tujuan pelajar Indonesia, disusul
oleh Amerika , Malaysia , Jepang,
jerman, dan kemudian tren tersebut
berubah pada tahun 2013 , Dimana Amerika menjadi tujuan utama pelajar Indonesia
untuk menuntut ilmu disusul oleh Australia, Singapura, Malaysia, Jerman,
Jepang, Inggris, belanda, Mesir dan terakhir China. Dari kesemua data yang
dipublikasikan tersebut Russia tidak masuk dalam tujuan pelajar Indonesia untuk menuntut Ilmu.
Kenapa
Russia Tidak menjadi Tujuan Pelajar Indonesia untuk menuntut Ilmu dibandingkan
dengan Negara lain? Ada beberapa hal tentunya yang membuat pelajar-pelajar
Indonesia enggan untuk menuntut Ilmu ke Russia. diantaranya:
1. Masih menganggap Russia sebagai
Negara Komunis. Sebelum saya berangkat ke Russia orang-orang
yang saya temui baik itu keluarga dan sahabat saya selalu mengatakan”kenapa harus Russia?” awas ,bahaya nanti disana kamu tidak akan
beragama”. Orang-orang seperti ini saya kategorikan orang yang tidak tahu
tentang Russia. memang pada masa Revolusi Bolshevik
1917 Russia menerapkan ideologi Komunis. Namun hal ini berubah sejak zaman
runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Sejak Runtuhnya Ideologi Komunis tersebut
perlahan Russia mulai bisa menerima ideologi–ideologi baru , salah Satunya Bagaimana
pesatnya perkembangan agama di Russia, Ortodoks, Islam, Kristen, Budha, dll.
Mereka memberikan kebebasan kepada seluruh warga negaranya untuk memilih keyakinan
dan melakukan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing, salah satu contohnya
adalah pada tahun 1956 pemerintah Russia atas inisiatif Soekarno kembali
mengaktifkan Masjid Biru di
Petersburg yang dulunya difungsikan sebagai gudang.
2. Lemah dalam Promosi. Didalam
konsep ilmu Marketing yang disebut “Promotion”, Russia kalah jauh
dibandingkan dengan negara – negara lain apalagi jika kita bandingkan dengan
Australia dan Amerika. Australia dan Amerika untuk masalah Pendidikan selalu
gencar melakukan promosi, baik itu dengan menawarkan banyak beasiswa, pelajar
bayar sendiri, free tuition , Dll didalam sepak bola hal ini juga disebut dengan
istilah “jemput bola”.Mereka rela
menganggarkan uang untuk melakukan
promisi mencari para peminat yang ingin kuliah kenegara mereka dipelosok
Indonesia ini. Tentulah hal ini berbanding
terbalik dengan Russia yang hanya melakukan promosi seadanya saja. Bahkan pada
penerimaan mahasiswa baru untuk beasiswa Russia dari angkatan pertama sampai
angkatan 2013 Russia hanya mempromosikan (mempublikasikan) beasiswa tersebut
melalui akun blogspot dan melalui E-mail. Russia terkesan diam ditempat
menunggu dan tidak terlalu ambil pusing buat pencari beasiswa yang berminat
untuk kuliah ke Russia.
3. Beasiswanya Sedikit.
Untuk permasalahan ini tentulah hal yang paling mendasar membuat sebagian
pelajar Indonesia membatalkan untutk menuntut Ilmu di Russia. Pada tahun 2013
beasiswa Russia hanya meng- cover SPP dan biaya hidup yang hanya 40 Dollar.
Jika kita bandingkan dengan Australia dan Amerika Russia tidak ada apa-apanya,
beasiswa mereka meng –cover biaya hidup, SPP secara penuh,
plus biaya hidup jika membawa keluarga bonusnya satu lagi boleh bekerja Part Time, sedangkan di Russia Pelajar
(mahasiswa) dilarang untuk bekerja Part
Time . Mungkin kita berpendapat kenapa harus membandingkan dengan Australia
atau Amerika? “oke, saya akan coba
membandingkan dengan Negara lainnya yang tidak terlalu terkenal yakni India,
menurut data dari KBRI India di New delhi, minat mahasiswa Indonesia atau para
pendaftar beasiswa Indonesia ke India cenderung meningkat setiap tahunnya, pada
tahun 2013 ada 3000 pelamar dan hal ini
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 1900. Jumlah mahasiswa
Indonesia di India pun lebih banyak dibandingkan mahasiswa Indonesia di Russia.
maka timbulah pertanyaan,”Kenapa Pelajar lebih memilih India dibandingkan
Russia? maka Salah satu alasan mereka adalah beasiswa India yang besar jika
kita bandingkan dengan Russia. Beasiswa India Indian Council for
Cultural Relation (ICCR) dari pemerintah India walaupun beasiswa tersebut tidak meng- cover
biaya tiket pesawat pulang –pergi atau buat tambahan bagi yang ingin membawa
keluarga, namun beasiswa India unggul di uang bulanan yang cukup untuk bertahan
hidup di India.
permasalahan ini sepertinya sudah bisa di
atasi jika pelajar Indonesia bisa bersabar, karena pemerintah Indonesia sudah
menyediakan dana tambahan yang akan dbayar setiap bulanannya untuk mahasiswa
penerima beasiswa Russia melalui
beasiswa LPDP .
Itulah
beberapa masalah inti kenapa Russia bukan menjadi tujuan belajar para pelajar
Indonesia untuk menuntut Ilmu.
Russia Mempunyai Nilai
Lebih
Sebagai
Negara terbesar di dunia, Russia layak diperhitungkan untuk menuntut ilmu.
Dengan konsep pendidikannya yang berbeda dengan Indonesia, tentulah hasil yang
akan dapat berbeda pula. Russia mempunyai orang-orang hebat dibidangnya
masing-masing salah satunya Yuri Gagarin
manusia pertama yang
terbang selama 108 menit ke luar
angkasa dengan pesawat roket
Vostok 1 Yuri Gagarin mendapatkan banyak penghargaan salah satunya dari
Indonesia yakni Bintang Jasa
Mahaputera . kemudian Valeri Legasov ia merupakan
ilmuan dunia terkenal di bidang kimia anorganik dan anggota Akademi Ilmu
Pengetahuan Uni Soviet dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuan lain yang berasal
dari Russia, Andre Geim Konstantin
Novoselov ilmuan Fisika,
Maxim Kontsevic Ilmuan Matematika,
Pavlov ,
Alexander Bogdanov , Dll.
Dengan memiliki banyak ilmuan ini tentulah dunia pendidikan Russia wajib
dipertimbangkan sebagai tujuan belajar, diantaranya kelebihan belajar di Russia
adalah:
1.
Sistem Pendidikan. Russia yang merupakan
salah satu Negara memiliki tradisi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Ini terlihat dari tidak sedikitnya
ilmuan-ilmuan ternama dunia yang dilahirkan di Russia. berdasarkan laporan dari
KBRI Russia yang dikutip dari statistik Kementrian Pendidikan dan Ilmu Pengetahun Federasi
Russia, Russia menempati posisi ke-8
diantara Negara-negara dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak Di dunia. Posisi
pertama ditempati Amerika Serikat ,Inggris, Jerman, Perancis, Australia,
Spanyol dan Kanada.
Jika Amerika serikat saja yang
katanya mempunyai system pendidikan terbaik dunia mempercayai Russia sebagai tempat generasi mudanya untuk
belajar, Kenapa Indonesia Ragu akan Hal ini?
2. “setelah lulus dari Rusia, hidup dimana
saja bisa” . Kata ini saya kutip dari adrinov.com
.beliau menggambarkan bagaimana kehidupan Russia secara umum yang terkenal
dengan salah satu karakteristik khas
yang terbangun dari studi di Rusia mental independen, mandiri, dan “bonek”
alias Bondo Nekad.
Secara Pribadi saya memang belum merasakan pengalaman
–pengalaman yang begitu banyak tentang kehidupan Russia;mengingat saya baru
berada disini lebih kurang 4 Bulan. Namun setidaknya saya merasakan sedikit banyak
karakter orang-orang Russia yang memaksakan kita untuk mandiri (uang seadanya),
independen (baiknya kehidupan kita ditentukan kita sendiri tidak akan ada yang
memusingkan tingkah kita) bertemu orang-orang yang mempunyai sifat angkuh
,cuek, dan jarang senyum.. Didalam artikel yang ditulis oleh saudara Rahkman
Ardi (ardinov) terlihat
jelas bagaimana beliau menggambarkan kesukesan beliau berhasil menghadapi
rintangan hidup di Russia, tentunya sebuah rintangan ini yang akan bermanfaat
untuk beliau nantinya, beliau menceritakan bagaimana kehidupan mental terbangun ketika berada di Russia dan
diterapkan di Polandia disaat mengurus segala administrasi yang dilakukan
sendiri, tidak ada kesulitan yang ditemukan, kemudian alumni Russia lainnya
yang berhasil Fittonia, yang
melanjutkan studi S3-nya di Inggris, mengakui bahwa kehidupan di Rusia membuat
ia merasa masalah adaptasi di tempat
baru hanya jadi masalah kecil.
Cerita atau pengalamann diatas
seolah di aminkan oleh salah satu penulis terkenal di Indonesia Andrea hirata. Disalah satu bukunya ia
mengutip kata”jika kamu berhasil bertahan
hidup di Russia maka kamu akan mampu bertahan Hidup dinegara manapun.”
3.
Khusus Penerima Beasiswa Wajib tahu bahasa Russia. Inilah salah
satu alasan saya memilih untuk kuliah di Russia. adanya kewajiban penerima
beasiswa untuk tahu atau memahami bahasa Russia, mengingat disaat aktifitas
belajar akan menggunakan bahasa Russia bukan bahasa Inggris. Menurut www.effectivelanguagelearning.com bahasa Russia
digolongkan bahasa tersulit dunia .
Mereka memasukkan bahasa Russia di
category 4 yang butuh waktu belajar 1100 jam atau 44 minggu. Dengan
rumitnya bahasa Russia ini tentulah kita akan semakin mudah dan lebih mengerti
jika kita belajar langsung ke Negara
penutur aslinya. Kita semua tahu pentingnya bahasa Russia di dunia ini, bahasa
Russia adalah salah satu 6 bahasa resmi yang digunakan di PBB (China, Arab, Inggris, Spanyol, Prancis,dan
Russia). dengan belajar gratis bahasa Russia plus gratis mendapatkan ilmu/gelar S1,S2 dan S3 saya rasa
ini merupakan perpaduan yang apik dan menjadi bahan pertimbangan.
4.
Pelajar
Indonesia Di Russia harus belajar 2 kali lipat dibandingkan dengan Negara lain.
Kenapa saya memasukan sebuah “kesulitan” sebagai pertimbangan bagi
pelajar Indonesia untuk kuliah di Russia? . Memang jika kita lihat atau kita
baca akan kelihatan janggal, “kok kita
harus menghadapi yang sulit?” Kenapa
tidak yang mudah saja? bukankah guru-guru kita disaat ujian selalu bilang. “Kerjakan yang mudah dulu ya.” Kata-kata
seperti itulah yang membuat pelajar-pelajar di Indonesia mayoritas (ingat bukan
semuanya) berada di zona biasa saja jika di bandingkan dengan pelajar-pelajar
yang ada di Negara lain. salah satu pakar Ekonomi Indonesia Prof. Rhenald kasali mengatakan jika semua subjek (termasuk belajar) diambil
(dilakukan ) dengan cara yang mudah, maka engkau tak akan memiliki keunggulan
di masa depan. Hadapilah kesulitan karena
engkau akan mendapatkan kemahiran”. Kemahiran yang dimaksud tentunya tidak akan pernah didapatkan oleh orang-orang
yang hanya mengambil jalur mudah, setidaknya para pengambil kesulitan ini
menimal akan mendapatkan kemahiran mengatasi masalah. Kita bisa mengambil contoh
juga bagaimana pengalaman-pengalaman yang berharga biasanya lahir dari
kesulitan yang sudah dilakukan, maka saya setuju apa yang dikatakan orang-orang
bahwa “pengalaman tidak akan bisa di beli
hanya bisa didapatkan dengan melakukannya.”
Seberapa
sulit kuliah di Russia? bagi saya kesulitan pertama kuliah di Russia untuk
pelajar Indonesia adalah bahasa. Kita semua tahu bahasa Russia dengan tingkat
kesulitan yang luar biasa ini nantinya akan digunakan sebagai bahasa
sehari-hari disini, dimanapun berada khususnya disaat kita belajar, para
penerima beasiswa diwajibkan untuk bisa dan mampu berbahasa Russia.
Kesulitannya lagi, persiapan bahasa Russia disampaikan dengan bahasa Russia
bukan dengan bahasa Inggris yang kita idamkan, atau “tidak akan mungkin
terjadi” guru atau dosen menjelaskan pelajaran bahasa Russia dengan bahasa
Indonesia . bahasa Russia yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia atau pun
Inggris ini tentulah menjadi kesulitan pertama yang akan dihadapi oleh para
pelajar Indonesia jika ingin kuliah di Russia. namun sesuai dengan pepatah yang
mengatakan bahwa, “dibalik kesulitan ada
kemudahan” kemudahan yang dimaksud tentulah dengan kita bekerja ,belajar
lebih banyak lagi jika ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jika kita berhasil
melewati kesulitan ini, tentunya akan ada butir-butir pengalaman yang tidak
akan mungkin didapatkan bagi orang yang belum mencoba kesulitan tersebut.
Contoh lainnya, saya kembali
mengutip artikel dari saudara Rahkman Ardi (ardinov) mengingat ia sudah banyak membuktikan betapa
sulitnya belajar di Russia ini. Ia juga mengatakan bahwa permasalahan bahasa
adalah factor utama untuk kuliah di Russia, dengan berhasil melewati
permasalahan/kesulitan tersebut ia
berhasil mendapatkan nilai terbaik yang tidak pernah didapatkan
mahasiswa asing sebelumnya dan menjadi Visiting Lecturer di Institut of Political and Social
Science, Ural Federal University, dan
saat ini sukses mendapatkan beasiswa selanjutnya di Polandia, Ia juga
membuktikan bahwa kesulitan yang ia sudah dapatkan di saat belajar di Russia
akan mudah diatasi di Negara Lain.
kuliah
di Russia tidaklah seperti kuliah di Negara-negara maju atau berkembang di
dunia lainnya, bahkan alumni-alumni Russia mengatakan jangan pernah
membayangkan Russia itu seperti Eropa barat seperti Prancis, Inggris, Italia
,Dll, karena akan membuat kita kecewa jika membayangkan hal tersebut, Di Russia
hidup penuh dengan sederhana, mulai dari sebagian masih ada Asrama Kampus
peninggalan zaman Uni Soviet, Tempat belajar, Watak Orang Russia , Budaya, dll,
Maka jika kita berhasil melewati semua kesulitan itu menimal kita sudah
memiliki suatu kemahiran dan mampu untuk bertahan hidup.
banyak sekali orang-orang yang berada di atas
rata-rata lahir di sebuah kata yang bernama “kesulitan” sebut saja Thomas Alfa
Edison,ia kesulitan menemukan bola lampu dan gagal ribuan kali, namun setelah
ia mengatasi kesulitan tersebut ia berhasil menempatkan diri sebagai salah satu
orang yang mampu menerangi bumi. Di Indonesia juga lahir orang – orang besar
dari “kesulitan” Habibie, Soekarno, Muhammad Hatta, Dll, Hal itu juga diakui
oleh salah satu raja Media Indonesia Dahlan
Iskan, beliau mengatakan” orang hebat
tidaklah dihasilkan dari kemudahan,kesenangan atau kenyamanan,tapi mereka
dibentuk melalui kesulitan, tantangan dan air mata”
Kesimpulan
Dari semua hal tersebut tentulah kita bisa memilih atau mempertimbangkan Russia sebagai salah
satu tujuan belajar jika ingin dan mampu merasakan sesuatu kehidupan baru.
Russia Negara misterius dan penuh kejutan ini tentulah bukan lah Negara
sembarangan, ini terlihat disaat mereka
kembali bangkit setelah peristiwa besar krisis yang melanda pada tahun 1991
sampai 1998, yang pada akhirnya mereka di nobatkan sebagai salah satu bagian
dari Negara pertumbahan Ekonomi yang sangat pesat (BRICS countries). Kita layak menobatkan Russia sebagai Negara
tujuan belajar, mengingat banyaknya mahasiswa dari Negara-negara maju mengirimkan
generasi muda mereka untuk belajar di Russia, Kita ketinggalan jauh dari Negara
tetangga seperti Vietnam, Thailand atau dengan Negara serumpun Malaysia yang
setiap tahun mengirim ribuan pelajar mereka untuk menuntut ilmu ke negeri
beruang putih ini. Dan Dengan adanya penambahan Beasiswa dari pemerintah
Indonesia Melalui LPDP, tentulah kita tidak boleh lagi mencari alasan untuk
tidak kuliah di Russia.
Kita tidak boleh larut dengan pujian dari Negara –negara maju terhadap
Indonesia tentang alam Indonesia yang kaya, besar dan memiliki segalanya,
karena kita sudah tahu itu, maka untuk itulah tugas kita bagaimana menjadi
bagian dari pembangunan Indonesia untuk memelihara, merebut kembali kekayaan
alam Indonesia yang di renggut oleh asing dan akan kita atur di Negara kita
Sendiri. Tentulah untuk mengatur kekayaan alam Indonesia itu tidaklah mudah,
karena kita butuh teknologi yang canggih dan
Ilmu pengetahuan, dari mana kita mendapatkan itu semua ? jawabannya
adalah Sumber Daya Manusia, karena Kemajuan suatu bangsa bukanlah terletak dari
kekayaan alamnya yang melimpah , tapi terletak bagaimana bentuk dari sumber
Daya manusia nya,dan Sumber daya manusia yang mampu bersaing itu lah yang
disebut dengan Pemuda-Pemudi (Agent Of
Change). Maka tidaklah salah apa yang disampaikan salah satu pemuda terbaik
bangsa Sutumo atau lebih dikenal dengan bung Tomo pada pidatonya , beliau berhasil membangkitkan semangat Pemuda-pemudi
Indonesia sebagai tonggak akhir bangsa Indonesia, karena pada waktu itu
Soekarno dan para pejabat lainnya sudah tunduk dengan Inggris, namun berkat
semangat perjuangan pemuda-pemudi Indonesia Inggris berhasil dipukul mundur, dan bendera
Merah Putih pun kembali berkibar di Surabaya dan Indonesia. ““Selama banteng-banteng Indonesia (pemuda-pemudi)
masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi
merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun
juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka.”
Dan yang tidak asing lagi bagi kita adalah
keluarnya pernyataan Soekarno setelah peristiwa ini “ Beri aku 10 Pemuda (berkualitas) maka akan aku guncang Dunia.
Emaridial Ulza
8 Komentar
Wah menarik sekali pembahasannya, dan ini juga menjadikan saya bertambah pengetahuan tentang Russia. Saya sangat terkesan dengan keuletan Anda, dan saya juga tertarik dengan semboyang tentang "kerjakan yang mudah dulu". Saya kira pelajar di Indonesia umumnya berubah menjadi pelajar yang manja, prinsip yang harus dirubah Tetapi dengan artikel ini mudah-mudahan akan terbuka pola pikir sebagia pelajar Indonesia untuk ke arah yang lebih baik.
BalasHapusTerimakasih atas pengalaman yang berharga ini, salam dari Indonesia dan jangan lupakan Indonesia jika Anda telah berhasil cita-citanya.
terima kasih mas hengki sudah menyempatkan diri membaca tulisan sederhana saya.. semoga bermanfaat dan bisa menjadi semangat untuk kita semua dalam menempuh pendidikan..
Hapussalam juga dari Russia mas.
Wahh, was a great sharing mas, thank you infonya ya. Sptnya challenge banget utk bs survive disana, dan mjdkan mns-nya lebih baja dari sebelumnya baik fisik atau mental dan akademis pastinya:p
BalasHapusSaat ini sy sdg persiapan utk melanjutkan studi sy ke st petersburg univ, jika memang tdk ada halangan akan brgkt ahir thn ini utk mnjalani sklh bahasa dulu setahun. Dan sharing-an nya, sangat bermanfaat utk bekal saya nanti, semangat terus mas sampe lulus. Thank yoi for sharing and ganbatte!
Ini dia yang saya cari informasinya. Terima kasih atas berbaginya.
BalasHapusPerkenalkan saya fajar, saat ini saya jug sedang berjuang untuk apply beasiswa Rusia. Semoga bisa bertemu di Moskow sana ya.
Saya mau tanya mas ulza. Beasiswa Rusia kita tau kan hanya biaya kuliah saja. Untuk biaya lainnya tidak. Saya tidak ada kemampuan untuk biaya ditanggung sendiri. Apakah bisa disandingkan dengan LPDP mas? Atau mas ulza punya alternatif sendiri? Terima kasih
Ka boleh minta kontaknya? Tahun ini aku insyaAllah akan kuliah di rusia, ingin menanyakan kehidupan di kampus yg aku tuju nantinya dan masalah asrama nya juga. Makasih kaak:)
BalasHapusKa boleh minta kontaknya? Untuk sekedar sharing. Karena tahun ini insyaAllah aku akan ambil kuliah di rusia juga. Makasih kaak
BalasHapusudah telat dan sudah ditutup program beasiswanya tanggal 26 febuari kemarin,,kalau mau tahun depan :)
HapusUdah telat pendaftaran beasiswa rusia udah ditutup tanggal 26 febuari kemarin,kalau mau tahun depan baru bisa..
HapusUntuk kontak bisa kunjungi > http://studirusia.com , http://idn.rs.gov.ru/id/ , http://www.kemlu.go.id/moscow/id/default.aspx